Sabtu, 17 Desember 2011

Membangun Karakter Intelektual Siswa

Terinspirasi dengan tulisan dalam buku Ron Ritchhart Foreword by David Perkins (2002) Intellectual Character What It Is,Why It Matters,and How to Get It saya lontarkan pertanyaan “Apakah Saudara saat ini memiliki murid terpandai?” dalam forum diskusi yang diikuti para guru. Semua yang hadir menyatakan “Ya!”.

Saya meminta para guru menyimpan nama murid terpandai itu di memorinya. Sejenak kemudian para mereka mendapatkan pertanyaan kedua, “Mengapa murid itu Saudara nyatakan pandai?”. Jawaban pertanyaan yang kedua ternyata sangat beragam. Guru-guru menyatakan bahwa murid yang paling pandai itu “selalu bertanya dengan kata mengapa dan bagaimana”, “menunjukkan prestasi dalam mengerjakan soal ulangan”, “mampu mengerjakan tugas dengan cepat dan hasilnya baik” menunjukkan “selalu ingin tahu” “ disiplin dalam mengerjakan tugas, bertanggung jawab, dan tepat waktu”.

Forum diskusi selanjutnya saya arahkan untuk mengelaborasi semua informasi yang terhimpun dan mengindentifikasi sejumlah penanda murid pandai untuk menjawab pertanyaan berikutnya. “Apa tanda-tanda murid pandai itu?”. Diskusi berkembang semakin interkatif, berbagai informasi menarik perhatian seluruh yang hadir, semua yang hadir meminta porsi berbicara. Terjadi saling meningkatkan pemahaman, pemikiran, dan usaha untuk lebih mendalami definisi “murid pandai”.

Para guru menyatakan bahwa murid pandai itu memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, emosional yang lebih tinggi daripada murid lain pada umumnya. Dalam diskusi juga terungkap bahwa sekali pun ketiga jenis kecerdasan itu siswa miliki, namun guru-guru menyatakan bahwa setiap siswa memiliki karakter yang khas. Ada yang memiliki kecerdasan spiritual yang sangat tinggi, namun tidak demikian pada yang lainnya.Atau, ada siswa yang kadar intelektualnya tinggi namun tidak pada kecerdasan spiritualnya.




Diskusi itu menarik kesimpulan bahwa pembelajaran mampu memanfaatkan potensi kecerdasan siswa secara optimal. Agar bisa memanfaatkan itu, para guru perlu memiliki pemahan yang jelas tentang berbagai karakter kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial yang pendidikan harapkan. Intinya jelas, setiap guru perlu ciri-cirinya.

Satu hal yang penting ditegaskan dalam diskusi itu, ternyata dalam praktik pembelajaran di kelas meskipun guru-guru memahami berbagai teori kecerdasan sesungguhnya proses pembelajaran yang selama ini dilaksanakan di sekolah belum merefleksikan pentingkan mengembangkan berbagai unsur kecerdasan. Guru-guru menyatakan bahwa pembelajaran masih fokus pada peningkatan pengetahuan, siswa belum banyak terlibat dalam praktik-praktik dalam bentuk aktivitas yang lebih bermakna dalam mengoptimalkan berbagai kecerdasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Top Menu

Slider

Main Menu

Search Box

Slider(Do not Edit Here!)